KOTAMOBAGU – Tim evakuasi kembali menemukan korban tertimbun longsor Pertambangan Emas Tak Berizin (PETI) Bakan, sekitar pukul 14.00 wita, Rabu (27/2/2019). Kali ini, korban yang ditemukan sebanyak dua orang dengan kondisi sudah tidak bernyawa dan mengenaskan, sehingga tim forensik Poda Sulut melakukan identifikasi untuk mengetahui lebih jelas kedua mayat tersebut.

KTU RSUD Kotamobagu Rutman Lantong mengatakan, tim forensik Polda Sulut yang kangsung menangani kedua korban karena hampir tidak bisa mengenali ciri-cirinya karena kondisi fisik korban. “Yang dibawa sore ini ada dua korban dan keduanya sudah meninggal dunia,” ujarnya.

Rutman katakan, tinggal menunggu keluarga yang bisa mengenali kedua korban, kemudian akan memperlihatkan kedua korban. “Jika sudah ada keluarga yang bisa menyampaikan identitas secara benar, maka akan dimasukkan kedalam kamar mayat. Jika keluarga bersangkutan benar, maka akan diserahkan korban ke keluarganya,” ungkapnya.

Ia juga sampaikan, saat korban evakuasi yang masuk di RSUD sebanyak 14 orang. “Jumlah yang masuk terbagi dari 3 meninggal dunia, 3 sedang di rawat, dan 9 orang sudah dipulangkan,” tuturnya.

Sementara dari hasil pantauan dilapangan sudah ada 1 mayat yang berhasil dikenal ciri-cirinya oleh keluarga atas nama Julfikran Matahinda warga Desa Mataindo, Kabupaten Bolsel. Sedangkan satunya belum ada yang bisa mengakui atas ciri-ciri mayat korban ambruknya PETI Bakan.

“Kami bisa kenali dari garis-garis sayatan, kemudian bekas luka tangan kanan,” tutur Badi’a Mamonto, keluarga korban atas nama Julfikran Matahinda.

Badi’a katakan, umurnya sekitar 16 Tahun. “Korban akan dimakamkan di rumah keluarga ibunya di Desa Nuangan,” tambahnya. (Mg_1)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini