ZONATOTABUAN.COM, KOTAMOBAGU – Guna menyemarakan Hari kemerdekaan ke-74 Republik Indonesia , 17 Agustus 2019 mendatang, Pemerintah Kota Kotamobagu mengadakan Festival Gapura Cinta Negeri Tingkat Rukun Warga (RW).

Adapun festival tersebut berlaku serentak se-Indonesia yakni Festival Gapura yang diberi  tema ‘Cinta Negeri ‘, dimana akan memperebutkan piala Presiden, sekaligus mengundang 10 (sepuluh) pemenang ke Istana Merdeka untuk menerima penghargaan langsung dari Presiden Joko Widodo.

Sekretaris Kesbangpol Kotamobagu, Hendra Makalalag, mengajak masyarakat berpartisipasi mengikuti lomba tersebut. Karena festival ini, selain menanamkan semangat pratriotisme ke Indonesiaan. Dimana kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan daerah dan membangkitkan kreatifitas masyarakat Kota Kotamobagu.
“Festival ini menjadi wahana gotong-royong bagi warga untuk membangun persatuan dan kesatuan masyarakat,” katanya.

Dikatakanya, waktu pelaksanaan lomba tersebut dimulai, 8 Juli hingga 31 Juli 2019. Festival Gapura di Daerah.

“Masing-masing peserta wajib mengirimkan 10 foto yang terdiri dari 4 foto kemerihan proses pembuatan gapura dan 6 foto hasil karya gapura. ukuran foto maksimum 1MB/ foto;  peserta mengirimkan foto via website yang akan dibuka pada tanggal 15 Juli 2019 dan ditutup pada tanggal 7 Agustus 2019 (www.gapuracintanegeri.com). Kriteria penjurian ditentukan berdasarkan skoring juri;  posting video dan foto kemeriahan proses pembangunan gapura di Instagram dengan menggunakan #gapuracintanegeri mention ke account @gapuracintanegeri untuk membantu mempromosikan gapura anda menjadi pemenang favorit,” tambahnya.

Adapun ketentuan lomba adalah :

Lokasi penilaian

Gapura Indonesia
berada diwilayah
Republik Indonesia

Penilaian berdasarkan

semangat gitong
royong/kolaborasi,
orisinalitas, keasrian,
kebersihan, keunikan,
kreativitas dan
bermanfaat untuk
warga.

Karya harus

menyertakan Logo
HUT RI ke 74 dan
unsur “KeIndonesiaan”
antara lain, Merah
Putih, Burung Garuda,
dan Motif Kedaerahan
Indonesia”

Karya tidak dibangun

dengan menggunakan
struktur permanen.

Hasil karya yang

dibangun tidak
mengandung unsur
Sara, Pornografi,
Politik, Ormas, Merek
dan Produk Komersil
apapun, Gapura berdiri
utuh sampai dengan
tanggal 17 September
2019.

Sumber pembiayaan

menggunakan
swadaya masyarakat,
tidak menggunakan
dana desa/
Pemerintah.
Selain ketentuan tersebut diatas, masih ada juga Syarat Peserta yaitu ; peserta adalah perwakilan kelompok masyarakat ditingkat/lingkungan RW.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini