ZONA TOTABUAN – Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sam Sachrul Mamonto S.Sos M.Si, Jumat (2/6) malam, menghadiri acara syukuran atas penganugerahan gelar Bangsawan dari Keraton Surakarta Hadiningrat (Solo), Jawa Tengah kepada bupati.

Acara syukuran yang diselenggarakan oleh Panitia Java Culture Fest (JCF) 2023 di hari ketiga pergelaran JCF 2023 bertempat di Lapangan Arjuna Desa Purworejo, Kecamatan Modayag.

Seperti diketahui, pada 15 Februari 2023 lalu, Bupati Boltim diberi gelar adat Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) di depan namanya dan di belakang namanya ditambah Darmodipuro. Dimana, gelar tersebut diserahkan langsung oleh Ingkang Sinoehoen Kandjeng Soesoehoenan Pakoe Buewono XIII di Keraton Surakarta.

Pada kesempatan itu, KRT Sam Sachrul Mamonto Darmodipuro S.Sos M.Si memberikan Sebuah Keris Pemberian Keraton Surakarta kepada salah satu Tokoh adat Jawa kecamatan Modayag.

Dalam sambutannya, bupati mengucapkan rasa syukur atas terselenggarannya syukuran atas pemberian gelar adat oleh Keraton Surakarta pada acara JCF 2023.

“Tentu yang pertama rasa syukur saya bahwa malam ini telah terlaksana pembacaan Do’a selamatan, mudah – mudahan ini akan lebih mempererat lagi hubungan kita mempererat tali silatuhrahmi kita dan yang paling utama bagaimana kita merawat budaya kita karena Indonesia di kenal dengan ragam budayanya yang bisa dilestarikan sampai saat ini,” ujarnya.

Bupati menyampaikan bahwa pelaksanaan JCF ini adalah bentuk penghormatannya kepada masyarakat Suku Jawa yang sudah banyak berkontribusi kepada Kabupaten Boltim. “ini tahun kedua kita laksanakan JCF, ini adalah bentuk penghormatan kepada orang Jawa yang sudah turun temurun lahir besar di sini, bahkan ada yang sudah mengabdi bertahun tahun di pemerintahan, yang telah turut menyumbangkan pikiran dan tenaga mereka, nah wujud dari penghormatan ini saya melaksanakan kegiatan seperti ini (JCF) untuk mengangkat harkat martabat bahwa kita hidup di tanah Mongondow tapi jangan pernah lupa bahwa orang Jawa juga menorehkan sejarah di Kabupaten Boltim” katanya.

Tak hanya itu, dengan keseriusannya dalam melestariakan adat budaya Jawa kedepannya JCF akan dibuatkan Peraturan Daerah (Perda) “Acara JCF ini sudah akan saya buat sebagai Perda dan akan dilakukan terus menerus berkesambungan sampai kapanpun, siapapun bupatinya nanti dia akan terus melaksanakan melestarikan budaya, saya sudah memulai pondasinya sekarang ini, saya begitu bangga karena di dukung oleh masyarakat berbondong bondong datang untuk membantu terlaksananya acara ini.” tuturnya.

Bupati pun berharap, agar Keris yang diberikan akan menjadi simbol pelestarian adat dan budaya “Tadi saya sudah menyerahkan keris kepada salah satu tokoh adat, maknanya sangat besar mungkin tidak bisa dinilai dengan uang tapi ini sebuah simbol, keris adalah sebuah simbol kesatria, nah tentu mudah mudahan sebagai tokoh adat bisa terus menjadi panutan untuk melestarikan adat budaya Jawa,” harapnya.

Diakhir sambutannya, bupati mengatakan harapan besarnya untuk menjadi pemimpin daerah yang bisa menyatukan seluruh etnis yang berada di Boltim. “Saya ingin menjadi bupati yang menyatukan suku yang berada di Bolaang Mongondow Timur, saya tidak kemudian menjadi bupati yang hanya mencintai orang Mongondow, karena masyarakat di Boltim terdiri dari berbagai etnis yang harus kita jamin sama stratanya sama ratanya,” pungkasnya.

Diketahui, usai syukuran, acara dilanjutkan dengan pertunjukkan Wayang Kulit dan Tari Tradisional Jawa. (*)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini