Penulis: Taufik Tumbelaka
OPINI – Belajar, belajar dan belajar adalah kewajiban seseorang untuk terus berkembang dan bergerak maju guna meraih capaian kehidupan yang sesuai harapan. Dalam belajarpun bisa dari mana saja atau siapa saja. Dari para akademisi, dari para praktisi, dari para senior bahkan dari orang muda sekalipun.
Pasca Ketua DPRD Sulut, Andre Angouw, dikabarkan akan meninggalkan jabatan guna maju dalam kontestasi Pilkada Manado 2020 pada Agustus lalu, muncul satu nama yang dijagokan oleh sejumlah kalangan, politisi muda usia sari daerah pemilihan Bolaang Mongondow Raya (BMR), Rocky Wowor. Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sulut yang sukses melakukan lompatan besar dari perolehan sekitar 13.000 suara pada saat tampil pertama di periode lalu dan periode ke dua dengan lebih dari 40.000 suara. Banyak pihak terkejut karena kenaikan suaranya mendekati 300%. Lompatan besar Rocky Wowor diperiode ke dua tampaknya tidak membuat dirinya berubah. Tetap sosok muda yang santun, ramah dan tidak menjaga jarak dengan siapa saja. Dapat dikatakan dikalangan jurnalis pos liputan DPRD Sulut, Rocky Wowor adalah sosok popular yang disenangi hampir semua jurnalis.
Diketahui kemudian keputusan PDI Perjuangan jatuh kepada Fransiscus ‘Andi’ Silangen, pendatang baru yang merupakan Sekretaris Komisi IV DPRD Sulut yang diperiode pertama ini masuk DPRD Sulut dengan meraih sekitar 13.000 suara di dapil Nusa Utara.
Pasca diumumkannya Andi Silangen sebagai Ketua DPRD Sulut pengganti Andre Angouw, saya penasaran bagaimana siasana kebatinan Rocky Wowor yang merupakan karib baik saya.
Selasa siang tadi menjelang sore tadi, figur muda Rocky Wowor menerima saya diruang kerja Ketua Fraksi PDI Perjuangan. Nampak raut muka dan juga bahasa tubuhnya tidak ada yang berubah. Tetap seperti yang saya kenal. Setelah basa-basi ringan dan santai tiba-tiba saya mainkan jurus lama saya saat masih menjadi _host_ TV lokal di Manado (saya sempat menjadi _host_ tamu untuk dialog di Pacific TV, sekarang Kompas TV Manado), jurus pertanyaan kejutan sebagai upaya mengetahui isi hati narasumber.
“Ketua Rocky mau pindah partai ??” tanya saya dengan cepat pada saat Rocky Wowor akan duduk di kursi diseberang saya. Dan Rocky Wowor mengejutkan saya karena dengan sangat cepat (tanpa berfikir) langsung.menjawab sambil tertawa, _”Tidaklah Broer”_ .
Saya dan Rocky lalu berbincang empat mata dengan santai tentang banyak hal. Tidak tersirat sedikitpun intonasi kecewa apalagi muncul kalimat ‘minor’. Tetap seperti Rocky Wowor yang selama saya kenal. Santai, santun dan ramah.
Sikap dan jawaban Rocky Wowor membuat saya merasa beruntung, seperti mendapat kuliah 6 SKS dan gratis. Dia menunjukan mental politisi muda yang tangguh dan itu pelajaran sangat berharga bagi saya yang secara usia, saya lebih tua dari dia.
Sikap politik Rocky Wowor bagi saya menjadi sangat istimewa dikarenakan itu terjadi disaat hampir bersamaan berselewiran berita-berita sejumlah politisi kawakan yang beken tidak malu-malu mengumandangkan sikap menggembosi partai kesayangannya dan mengucapkan ‘selamat tinggal’. Dan itu diduga karena kekecewaan di internal.
Sore tadi saya meninggalkan ruangan politisi muda bernama Rocky Wowor dengan senyum, sambil dalam hati berkata, “Ma kase banya my Bro Rocky atas pelajaran sore ini, anda menunjukan mental baja politisi, bukan mental “kerupuk”. Anda layak dapat dua jempol.” tambahnya.
Selamat malam Sulawesi Utara, selamat beristirahat
Desa Suwaan, Kalawat
Minahasa Utara
06.10.2020