KOTAMOBAGU – Pendapatan Asli Daerah (PAD) masih terlihat rendah. Untuk memaksimalkan PAD jelang akhir tahun anggaran, Wakil Walikota Kotamobagu Nayodo Koerniawan melakukan evaluasi terlebih menggenjot capaiannya.
“Saya minta kerja Tim SKPD perlu ditingkatkan agar bisa menaikkan progres realisasi PAD. Mengingat tahun anggaran akan segera berakhir,” ujar Wakil Walikota Nayodo Koerniawan, beberapa waktu lalu.
Wakil Walikota juga tak menampilkan bahwa beberapa sektor yang masih rendah karena persoalan Pandemi Covid-19, sehingga mempengaruhi pendapatan dari berbagai sektor. Namun bukan berarti ikut menurunkan semangat untuk mendapatkan PAD. “Situasi saat ini, yang dibutuhkan adalah inovasi dalam menggali potensi PAD yang ada,” ungkapnya.
Terpisah, Kepala Bidang Penagihan Pajak BPKD Kotamobagu, Moh. Risman Masloman, menyampaikan secara keseluruhan hasilnya dari target PAD tahun 2020 sebesar Rp 66.707.049.870. Sedangkan sampai tanggal 10 November 2020 untuk realisasinya sudah mencapai Rp 61.749.736.437 atau persentasenya sudah mencapai 92,57 persen.
Sedangkan yang paling besar PAD adalah UPTD Rumah Sakit Kotamobagu, Badan Pengelola Keuangan Daerah, kemudian disusul oleh Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
“Makanya dengan sisa waktu ini mana yang masih rendah persentase pendapatannya diminta oleh wakil walikota untuk dapat maksimal agar bisa capai 100 persen,” tambahnya. (mrt)
Persentase Realisasi PAD 10 November 2020
1. BPKD 80,67 persen.
2. Dinas Kesehatan 66,37 persen.
3. Dinas Lingkungan Hidup 72,53 persen.
4. UPTD RS Kotamobagu 107,53 persen.
5. Dinas Perhubungan 88,51 persen.
6. Disdagkop-UKM 88,71 persen.
7. Dinas Pertanian dan Perikanan 85,47 persen.
8. Dinas PUPR 103,99 persen.
9. Dinas PRKP 75,50 persen.
10. Satpol-PP 115,46 persen.
Sumber: Pemkot Kotamobagu