Calon Pejabat Bicara, Siap Amankan Visi-Misi
ZONATOTABUAN.CO – Proses dan tahapan seleksi JPT Pratama akhirnya rampung. Hasil seleksi tersebut sudah diserahkan kepada Walikota Kotamobagu Ir. Hj. Tatong Bara selaku Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK).
Informasi yang diperoleh zonatotabuan.co, PPK sudah memanggil tim Pansel JPT Kota Kotamobagu untuk mempercepat jadwal pelantikan.
Apalagi mengingat sudah memasuki bulan Februari dan seluruh program dan kegiatan sudah harus jalan.
“Keinginan ibu TB (panggilan akrab Walikota Kotamobagu Ir. Hj. Tatong Bara, red) pelantikan dipercepat Februari,” ujar sumber.
Menyikapi hal itu, sejumlah calon Pejabat yang dikonfirmasi tim zonatotabuan.co bicara.
Seperti calon Kepala Dinas PMD, Usmar Mamonto, bahwa ketika ibu walikota memberikan kesempatan harus siap menyelesaikan visi misi terutama meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dengan menjadikan 15 desa sebagai desa maju.
“Bahkan sejak dipercayakan menjadi Plt Kadis PMD, sudah ada 10 desa maju dan 5 desa berkembang. Alhamdulillah, dua desa berkembang sudah ditingkatkan menjadi desa maju yakni Bilalang Dua dan Pontodon. Tinggal tiga yang akan diwujudkan menjadi desa maju yakni Moyag Todulan, Moyag Tampoan dan Bungko,” ujar Usmar.
Ketika semua sudah menjadi desa maju, tinggal ditargetkan menjadi desa mandiri dengan program dan kegiatan di Dinas PMD. “Jika terwujud semuanya menjadi desa maju otomatis kaitan relevannya dengan visi walikota sangat signifikan dan meyakinkan. Terutama soal visi menjadikan Kotamobagu sebagai kota jasa dan perdagangan dimana kriteria desa maju kriterianya termasuk bagaimana pertumbuhan ekonomi meningkat, sosial, pendidikan dan kesehatan kemudian ekologi lingkungan,” jelas Usmar.
Namun intinya hak progratif ada pada ibu walikota dan tiga calon pejabat punya hak yang sama dan yang lolos semua pintar.
“Tapi kembali ke nasib. Yang lolos semua hebat. Jika saya, sami’na wato’na. Ketika diperintahkan dan pasti siap melaksanakan perintah pimpinan dan loyalitas tegak lurus,” tuturnya.
Sedangkan calon Kadis Kebudayaan dan Pariwisata, Anki T. Mokoginta, menyampaikan bahwa ketika dipercayakan ibu walikota untuk menyelesaikan agenda visi misi, tentu pertama diselaraskan dengan kondisi hari ini yakni Pandemi Covid-19.
Anki menjelaskan pariwisata dan kebudayaan sangat erat kaitannya dengan banyaknya orang yang terlibat. Tentu formula baru terkait kegiatan promosi pariwisata dan pelestarian kebudayaan bertatahkan new normal.
“Ini adalah agenda untuk menyelesaikan visi misi walikota lima tahun. Yang pasti, siap menyelesaikan visi misi apalagi komitmen Pimpinan OPD kepada atasan sebagai kepanjangan pemerintah dalam urusan pemerintahan pariwisata dan kebudayaan, dan itu komitmen yang harus dilaksanakan,” ujar Anki.
“Tetap sinergi. Intinya tetap loyal dan profesional. Loyalitas tapi menggunakan akal sehat dan profesional. Loyalitas berbasis profesional. Pasti kami siap membackup urusan pemerintahan di bidang kebudayaan dan pariwisata,” tambahnya.
Sementara itu, calon Kadis Kearsipan dan Perpustakaan, Ham Rumoroi, katakan perpustakaan dan kearsipan masuk misi ketiga pelayanan publik. Soal bidang perpustakaan bagian untuk mencerdaskan masyarakat, dan bagaimana perpustakaan maju dengan minat baca tinggi. Sedangkan bidang kearsipan dimana dokumen negara terutama dokumen Pemkot Kotamobagu bisa diarsipkan dengan baik.
“Intinya ketika diberikan amanah siap menyelesaikan visi misi. Dipercayakan Alhamdulillah, jika memang tidak tetap kerja untuk Kota Kotamobagu,” tuturnya .
Sedangkan, calon Kadis Pertanian dan Perikanan, Fenty Dilasandi Mifta, katakan posisi sekarang tidak ingin berandai-andai. Kan ini juga belum ada keputusan dari Ibu Walikota. Tentu siapa yang akan dipilih itu yang terbaik.
“InsyaAllah jika memang rejeki, maka harus pencapaian visi misi. Intinya jika terpilih siap melaksanakan tugas dan menyelesaikan visi misi. Siapa yang terpilih, itu yang terbaik dan pilihan Allah SWT. Posisi sekarang, saya menjalankan tugas yang sekarang sedang diemban dan dipercayakan pimpinan,” ujarnya.
“Artinya semua yang terbaik. Semua punya peluang,” ungkap Mifta.
Dikonfirmasi secara terpisah, calon Kadis PMD, Ilmar Zaldy Rusman, jika dipercayakan siap menjalankan amanah Ibu Walikota.
Ilmar menyampaikan terkait persentase lalu, bahwa selama ini desa disentuh dengan dana yang begitu besar (Dandes dan DD), namun sebenarnya hakekat dari kemandirian belum terlihat dan desa masih tergantung dengan anggaran itu.
Jadi pertanyaan kemudian sampai kapan desa akan diguyur dana miliaran. Karena menurutnya, bisa saja suatu waktu misalnya tiba-tiba ada kebijakan berbeda dimana akan hilang anggaran ini atau menurun.
“Intinya sisi OPD PMD sudah cukup baik. Tinggal fungsi secara keluar ke desa-desa soal peningkatan kemandirian desa. Seperti ibu walikota pernah sampaikan ‘One Village One Product’ atau minimal satu desa punya satu produk unggulan yang disentuh dengan DD atau ADD. Yang kedepannya ketika produk berkembang maka bisa menghidupi desa tertentu. Karena tidak diminta-minta Anggara DD atau Dandes tidak turun lagi, dan desa sudah bisa mandiri,” ujarnya.
Lanjutnya, tidak menjadi rahasia umum bahwa dengan alokasi ADD yang 10 persen cukup memberatkan APBD. Ini yang akan menjadi upaya dalam mendorong desa untuk menjadi mandiri lewat anggaran yang ada sekarang ini.
Sehingga ketika kucuran dana menipis maka desa tersebut sudah punya sektor- sektor yang akan dikembangkan untuk menjadi pendapatan.
“Intinya ketika dipercayakan, target utama bagaimana mendorong desa seperti apa yang pernah disampaikan walikota, one village one product yang kemudian bisa menghidupi desa,” jelas Ilmar.
Adapun calon Kadis Kearsipan dan Perpustakaan, Suhertien Tegela menyampaikan, dua tahun ke depan, akan membuat perpustakaan dan kearsipan menjadi bagian terpenting. Bahkan dirinya telah menyiapkan inovasi arsip digital dan perpustakaan digital.
“Ini sangat penting dan ini juga bagian dalam salah satu pengembangan TIK atau menuju smart city dengan didukung perpus digital dan arsip digital,” ujar Tien (sapaan akrab Suhertien Tegela, red).
Apalagi ini masa Pandemi Covid-19 sehingga perlu inovasi tersebut. Artinya bagaimana program dan kegiatan jalan kemudian disisi terpenting juga memutus mata rantai penyebaran Pandemi Covid-19.
“Intinya loyalitas dan tegak lurus. Khusus arsip digital penting sebagai tanggungjawab kepada penerus bagaimana pelajaran kepada generasi hingga 50 tahun ke depan. Ketika tidak di arsip dengan baik maka informasi yang sudah dilakukan pemerintah daerah di kepemimpinan ibu walikota saat ini akan hilang karena tidak ada rekam jejak, maka penting arsip digital. Kemudian perpustakaan digital, jika sebelumnya membaca di atas pohon menjadi trend. Maka ketika perpustakaan digital ada, membaca bisa dimana saja,” terang Tien.
Adapun yang lain, calon Kadis Kebudayaan dan Pariwisata, Citra Dewi Ololah menyampaikan, visi walikota mewujudkan Kota Kotamobagu sebagai kota jasa dan perdagangan, berbasis kebudayaan lokal menuju masyarakat yang sejahterah dan berdaya saing. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata ada pada misi 1 dan misi 2.
“Dan untuk menyelesaikan visi dan misi tersebut ketika dipercayakan pimpinan menjadi Kadis akan menjadikan nilai-nilai budaya lokal mongondow sebagai tatanan yang berisi pesan moral di tengah masyarakat dan dijadikan sebagai Objek Wisata agar dapat memberi nilai ekonomi. Yang nantinya, dapat mensejahterakan masyarakat Kota Kotamobagu,” ujarnya.
Bahkan, Citra Dewi Ololah rencananya juga akan membuat Buku Historis Kotamobagu/Mongondow. Kemudian membentuk juga kelompok kerja (Gugus Tugas) di tingkat Daerah sampai Desa dan Kelurahan, untuk menjaga dan melestarikan nilai budaya di wilayah masing-masing.
Selain itu, kegiatan pekan budaya Daerah/Nasional. Dimana ada Satu wilayah desa yang dijadikan pilot project yang dapat dijadikan objek wisata yang memiliki aset nilai-nilai budaya, sejarah untuk menjadi destinasi wisata.
“Saya lebih fokus ke desa SIA. Disana ada Bukit Bambean, Kuburan Leluhur Dumpelek, Situs Kawasan Kota Tua,” tambahnya.
Kemudian calon Kadis Kebudayaan dan Pariwisata, Ratna Hajijah Adarani mengatakan, tentunya kita berpatokan di RPJM dan Renstra SKPD.
“Apa yang akan kita lakukan tiap tahun tergambar di Renstra SKPD untuk mencapai visi dan misi Kota Kotamobagu,” pungkasnya.
Dan terakhir, calon Kadis Ketahanan Pangan, Ni Nyoman Sukasari mengatakan, intinya siap membantu kerja-kerja ibu walikota terutama menyelesaikan visi misi sesuai tupoksi yang ada di Dinas Ketahanan Pangan.
“Jika ditanyakan ketika dipercayakan ibu walikota memimpin SKPD, yang pasti siap membantu ibu walikota terlebih penyelesaian visi misi,” tutupnya.
Sementara itu, empat calon pejabat lain sedang diusahakan untuk dihubungi baik Nasli Paputungan calon Kadis PMD, Piter Suli calon Kadis Pertanian dan Perikanan/Ketahanan Pangan, Ramjan P. Mokoginta calon Kadis Pertanian dan Perikanan, serta Sumitro Potabuga calon Kadis Ketahanan Pangan.
Sementara itu, terkait kriteria calon pejabat yang diinginkan Walikota Kotamobagu Ir. Hj. Tatong Bara. Selain loyalitas dan tegak lurus, Sekot Kotamobagu Sande Dodo menyampaikan, kriteria yang diinginkan ibu walikota terutama bagaimana menyelesaikan visi misi Kota Kotamobagu.
Untuk menyelesaikan itu, setiap pejabat harus memiliki kemampuan bagaimana membangun hubungan di luar pemkot. Karena dalam menyelesaikan visi misi membutuhkan anggaran dan tidak hanya berharap lebih di APBD Kotamobagu, sehingga bagaimana setiap pejabat harus mencari di luar baik APBD Provinsi hingga APBN.
“Intinya bagaimana mempercepat penyelesaian visi misi melalui keroyok anggaran mulai dari APBD Kota, APBD Provinsi dan APBN. Nah, calon kadis harus memiliki kemampuan itu. Jangan hanya berharap di APBD Kota. Apalagi Pandemi Covid-19, anggaran berkurang sehingga harus cari pendanaan dari luar yakni APBD Provinsi hingga APBN,” jelasnya.
Ditanya soal tahapan saat ini, Sekot katakan, hasil pelaksanaan seleksi sudah disampaikan ke KASN sekaligus permohonan pelantikan, Senin (15/2/2021) kemarin.
“Intinya calon pejabat yang masuk tiga besar dan dua besar semua memenuhi syarat untuk dilantik. Tinggal ditentukan satu nama paling terbaik oleh Ibu Walikota,” kuncinya. (Murianto)