Aspek Kehati-hatian Menjadi Utama
ZONATOTABUAN.CO – Program vaksinasi gelombang kedua untuk dosis pertama segera memasuki jadwal lanjut usia (Lansia) yaitu seseorang yang berusia 60 tahun ke atas. Lansia termasuk yang menjadi prioritas karena memiliki risiko lebih tinggi untuk menjadi fatal terhadap penurunan Pandemi Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kotamobagu dr Tanty Korompot, melalui Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Yudi Pontoh, menjelaskan ada sekitar berapa persen orang yang masuk kategori lansia dan menjadi sasaran program vaksinasi gelombang kedua ini, termasuk dua anggota dewan yang ditunda. Lebih lanjut, Yudi menjelaskan bahwa ada prosedur spesifik dan berbeda untuk melakukan vaksinasi kepada lansia.
“Untuk penyuntikan menggunakan vaksin terkait interval khusus untuk lansia adalah 28 hari, ” ujar Yudi saat dikonfirmasi di tengah pelaksanaan vaksinasi bagi Anggota DPRD Kotamobagu, Selasa (23/3/2021) kemarin.
Selain soal interval penyuntikan, ada tahapan lain yang diberlakukan kepada lansia.
“Untuk tekanan darah dan suhu, sama dengan kategori lain yaitu suhunya mesti 37,5 derajat celcius ke bawah dan tekanan darahnya tidak boleh lebih dari 180/110 mmHg. Yang berbeda adalah yang berkaitan dengan kondisi fisik, ada tambahan pertanyaan pada tahapan wawancara terkait hal itu sebelum dilakukan penyuntikan kepada lansia. Ini wujud aspek kehati-hatian,” jelasnya.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah apakah mengalami kesulitan untuk naik 10 anak tangga, apakah sering merasa kelelahan, apakah memiliki paling sedikit 5 dari 11 penyakit (Hipertensi, diabetes, kanker, penyakit paru kronis, serangan jantung, gagal jantung kongestif, nyeri dada, asma, nyeri sendi, stroke dan penyakit ginjal), apakah mengalami kesulitan berjalan kira-kira 100 -200 meter, apakah mengalami penurunan berat badan yang bermakna dalam setahun terakhir.
“Jika ada tiga atau lebih yang dijawab ‘iya’ oleh calon penerima vaksin lansia, maka vaksin tidak dapat diberikan. Demi lancarnya proses ini, kepada calon penerima vaksinasi diharapkan memberikan keterangan sesuai dengan kondisi sebenarnya. Itu juga agar bisa memberikan efek vaksin yang maksimal dan memperkecil risiko terjadinya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi atau KIPI yang serius,” ungkapnya.
Selain itu, Yudi katakan ada juga pendukung yang wajib disiapkan mulai dari ketersediaan oksigen, tempat tidur, sekaligus obat-obatan emergency, dan lainnya.
“Ini semua untuk kesiapan kita pada tahapan pelaksanaan penyuntikan vaksin Covid-19 bagi lanjut usia,” tambahnya.
Sedangkan soal lokasi, Yudi sampaikan, ada beberapa yang disiapkan dan tinggal menunggu petunjuk pimpinan.
“Apakah RSUD Kotamobagu atau Puskesmas, kita tinggal tunggu keputusan akhir,” pungkasnya. (Murianto)