ZONA TOTABUAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow Timur melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) telah mengusulkan sedikitnya 20, ke Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dalam perlombaan Smart village atau desa cerdas tingkat nasional tahun 2022.
Itu sebagaimana diungkapkan Kepala Dinas PMD Boltim, Hendra Tangel SH. Menurutnya, 20 desa yang diajukan pihaknya merupakan perwakilan desa dari wilayah pesisir dan pegunungan.
“10 Desa kita ambil dari wilayah pesisir, sementara 10 lagi dari wilayah pegunungan,” ujar Hendra belum lama ini.
Terkait keikutsertaan perlombaan ini kata Hendra, pihaknya juga sudah meminta desa-desa tersebut untuk menyiapkan segala sesuatu yang menjadi syarat perlombaan.
“Kita sudah minta mereka (desa, red) untuk melakukan input data sesuai permintaan dari pusat. Termasuk proposal, menyiapkan operator desa dan surat pernyataan dari sangadi terkait kesiapan keikutsertaan lomba,” ungkapnya.
Adapun penentuan desa-desa yang diikutsertakan dalam lomba dilihat dari infrastruktur penunjang, seperti ketersediaan jaringan internet dan jaringan listrik di desa itu sendiri.
“Jadi dari 81 desa yang ada di Boltim, kita lihat pertama desa itu jaringan internet bisa masuk, karena perangkat yang akan diberikan kementerian itu membutuhkan jaringan, kemudian harus di topang dengan ketersediaan listrik tentunya,” tuturnya.
Selain itu aspek SDM sangat diutamakan terlebih kesiapan desa untuk menyiapkan operator desa untuk mengoperasikan perangkat yang nantinya akan diberikan pihak kementerian.
“20 desa yang kami ajukan ini masih akan melalui tahap verifikasi dan hasilnya akan diumumkan pada 18 Februari mendatang. Harapan kami semuanya bisa lolos,” terangnya.
Sekedar informasi, Smart village atau desa cerdas didefinisikan sebagai desa yang mampu meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat melalui pemanfaatan teknologi dalam berbagai aspek pembangunan desa.***