Ribuan Ikan Mati, Kapolres ‘Turun Tangan’ Ungkap Misteri Sungai Ongkag
ZONATOTABUAN.CO – Sejak beberapa hari lalu warga yang berada di hilir Sungai Ongkag Dumoga Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), dihebohkan dengan peristiwa ribuan ikan berbagai jenis yang mati dan terapung diatas air.
Kematian ikan-ikan itu menjadi tontonan masyarakat, bahkan ada yang datang mengambil ikan dengan keadaan terbilang masih segar untuk dibuat konsumsi hewan ternak. Sedangkan warga yang lain dan memiliki pengalaman ilmu pengetahuan, tidak mengambilnya karena diduga sungainya tercemar racun atau memiliki kandungan merkuri (Hg) dan sianida akibat kegiatan pertambangan emas tanpa izin di Sungai Ongkag Dumoga Kabupaten Bolaang Mongondow.
Beberapa warga pun merasa resah dengan kejadian sungai yang diduga tercemar, seperti terungkap dalam status salah satu akun Facebook.
“Kasiang aaa…beberapa saat lalu le kata kejadian bagini. Somo abis rusak ni toya’ toya’. Dia’ don pongailan. (Kasihan, beberapa saat lalu terinformasi juga kejadian seperti ini. Akan habis ikan-ikan. Sudah tidak bisa memancing),” ujar Amu.
“Limbah atau racun? Entahlah…
Mungkin juga tu ikang ada lomot (Kemungkinan ikannya tenggelam),” tambahnya.
Warga yang lain, Nancy ikut panik dengan peristiwa ribuan ikan mati di Sungai Ongkag.
“Sudah pernah terjadi. Dari tahun lalu, sampai bulan ini, banyak ikan yang mati. Kalau begini kami (warga) juga resah. Karena banyak warga yang sering memancing ikan di Sungai Ongkag untuk dijadikan lauk di rumah,” ungkapnya.
Menindaklanjuti peristiwa itu, Kapolres Bolmong AKBP Nova Irone Surentu, langsung memimpin pasukan untuk menelusuri hulu sungai terkait peristiwa matinya ikan-ikan di hilir Sungai Ongkag, Desa Tapadaka Satu, Dumoga Barat, Bolmong, Jumat (19/3/2021).
Hasil penelusuran, Kapolres bersama timnya sampai disalah satu tempat yang diduga merupakan lokasi pengolahan emas milik penambang ilegal dengan menggunakan bahan kimia, dan berada di hulu Sungai Ongkag. Kapolres Bolmong langsung memerintahkan anggotanya untuk melakukan penyelidikan mendalam karena tempat itu diduga penyebab terjadinya pencemaran limbah merkuri di sungai dan mengakibatkan ikan-ikan mati.
“Kami pastikan akan menyelidik secara mendalam apa penyebabnya,” ujar Kapolres AKBP Nova Irone Surentu.
Ia juga meminta agar warga tidak sembarang mengonsumsi ikan di Sungai Ongkag dalam beberapa waktu.
“Takutnya terjadi hal yang tidak diinginkan, yang berdampak pada kesehatan,” tutur AKBP Nova.
Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bolmong, Abdul Latif, mengatakan, pihaknya siang tadi (Jumat, 19 Maret 2021) telah mengambil sampel air dari Sungai Ongkag, untuk diuji di Water Laboratory Nusantara (WLN) Manado.
“Dari hasil uji laboratorium baru dapat disimpulkan sumber atau penyebabnya seperti apa dan bagaimana. Biasanya hasil sudah keluar tiga atau empat hari,” ujarnya. (Murianto)
Salut buat kepolisian ?? polras dan jajaranx bolaang_mogondow.???
Singkat cerita? masih ada lagi tempat pengolahan limbah yang mengunakan TONG’ yang kebanyakan megunakan SS☠??tolong di selidiki.