ZONA BOLSEL– Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) resmi membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) jenjang SD dan SMP Tahun 2025. Acara berlangsung di Hotel Aryaduta Manado sejak 23 hingga 26 September 2025 dengan melibatkan 188 peserta yang terdiri dari kepala sekolah dan bendahara BOSP se-Bolsel.
Kepala Disdikbud Bolsel, Rante Hattani, S.Pd., M.Si., dalam laporannya menyampaikan pokok penting regulasi terbaru Permendikdasmen Nomor 8 Tahun 2025 yang menggantikan Permendikbudristek Nomor 63 Tahun 2022. Beberapa poin perubahan antara lain:
Alokasi belanja buku minimal 10% dari total dana BOSP.
Belanja pemeliharaan sarana dan prasarana maksimal 20%.
Honorarium guru dan tenaga kependidikan maksimal 20% untuk sekolah negeri dan 40% untuk sekolah swasta.
Pemanfaatan BOS Kinerja untuk mendukung pelatihan koding, kecerdasan artifisial (AI), serta pembelajaran mendalam.
Selain itu, Bolsel tahun ini juga mendapatkan alokasi anggaran Program Prioritas Kemendikdasmen RI sebesar Rp3,79 miliar untuk pembangunan ruang administrasi, UKS, jamban sekolah, hingga ruang praktik otomotif dan tata boga.
Rante turut melaporkan bahwa Program Indonesia Pintar (PIP) tahap pertama tahun 2025 di Bolsel menyasar 3.376 penerima, terdiri dari 2.286 siswa SD, 817 siswa SMP, serta 33 peserta Paket A, B, dan C.
Kepala BPMP Sulut, Ebry H. J. Dien, S.T., M.Inf.Tech (Man), yang hadir dalam pembukaan, mengapresiasi langkah Disdikbud Bolsel. Ia bahkan menjanjikan undangan khusus bagi pendidik Bolsel untuk mengikuti pelatihan digitalisasi pembelajaran.
Bupati Bolsel, H. Iskandar Kamaru, S.Pt., M.Si., menegaskan pentingnya pengelolaan dana pendidikan yang transparan dan akuntabel. Ia mengingatkan bahwa tahun 2025, Bolsel menerima DAK Non Fisik BOSP Reguler sebesar Rp12,02 miliar dan BOS Kinerja Rp410 juta.
“Dana ini bukan jumlah kecil. Saya berharap kepala sekolah dan bendahara benar-benar memahami regulasi terbaru agar setiap rupiah yang digunakan bisa dipertanggungjawabkan dan berdampak langsung pada peningkatan mutu pendidikan,” tegas Bupati.
Iskandar juga meminta setiap satuan pendidikan proaktif menindaklanjuti temuan Inspektorat maupun BPK, serta menjadikan pengalaman sebelumnya sebagai bahan evaluasi agar pengelolaan tahun ini lebih baik.
Kegiatan pembukaan turut dihadiri Sekretaris Daerah Bolsel M. Arvan Ohy, S.STP., MAP., para asisten daerah, serta sejumlah pimpinan OPD. Bimtek ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat pemahaman teknis, meningkatkan transparansi, dan mendorong tata kelola dana pendidikan yang lebih profesional di Bolsel.***