ZONATOTABUAN.CO – Pemerintah Kabupaten Boltim terus memastikan warganya aman dari Pandemi Covid-19.
Hal itu dengan mendirikan pos penyekatan untuk mengontrol warga yang masuk dan keluar daerah atau mudik lebaran Idul Fitri 1442 Hijriyah.
Untuk memastikan pelaksanaan berjalan aman dan lancar, Bupati Boltim Sam Sachrul Mamonto dan Kapolres AKBP Irham Halid melakukan peninjauan pos penyekatan mudik dan pengamanan lebaran Idul Fitri 1442 hijriyah di perbatasan antara Desa Moyongkota Baru (Boltim) dan Desa Moyag Todulan (Kota Kotamobagu), Jumat (7/5)/2021) sore.
Bupati Boltim Sam Sachrul Mamonto mengatakan, pendirian pos penyekatan mudik dan pengamanan lebaran ini merupakan perintah Pemerintah Pusat, bahwa di setiap perbatasan harus dilakukan penyekatan untuk menghindari warga yang mudik dari luar daerah.
“Upaya ini sudah kita lakukan selama dua hari, mulai Kamis (6 Mei 2021) kemarin dan akan berakhir pada 17 Mei 2021 mendatang. Gunanya agar masyarakat Boltim bisa terlindung dari Covid-19 yang terbawa dari luar daerah,” kata Bupati.
Lanjut Bupati, Boltim sendiri pemerintah daerah telah melaksanakan vaksinasi massal, yang merupakan keseriusan Pemda Boltim dalam menangani Pandemi Covid-19.
“Vaksinasi massal itu kita laksanakan agar masyarakat Boltim benar-benar sehat. Dan Boltim satu-satunya daerah di Sulawesi Utara yang telah melaksanakan vaksinasi massal,” sebutnya.
Bupati menambahkan, fungsi dari pemerintah adalah melindungi masyarakatnya terutama saat seperti ini ditengah maraknya dari virus yang berbahaya Covid-19. Karena virus corona ini sudah memakan puluhan ribu bahkan jutaan korban di dunia.
“Kalau kita hanya diam dan biarkan dan anggap remeh, itu bisa terjadi pada kita. Maka ini adalah salah satu upaya pemerintah bagaimana kejadian ini tidak lagi terjadi di Indonesia terutama di Boltim yang kita cintai,” ujarnya.
Bupati juga mengimbau, kepada masyarakat agar lebih meningkatkan lagi kesadaran tentang keberadaan virus corona.
“Ada banyak teman-teman kepala daerah yang terjangkit virus ini dan tidak hanya sedikit. Jadi jangan menganggap corona ini tidak ada, kita tetap harus waspada jangan sampai mendapat virus ini baru kita menyesal,” ungkapnya saat berada di pos penyekatan bersama Kapolres AKBP Irham Halid.
Adapun pemudik yang datang dari luar Provinsi Sulawesi Utara tidak diperbolehkan masuk ke wilayah Boltim. Kecuali pemudik yang ada dalam provinsi, seperti BMR dan daerah lainnya di Sulut. Selain itu, banyak pengendara yang terjaring tidak memakai masker dihentikan petugas dan dilakukan tes swab antigen oleh Dinas Kesehatan melalui petugas Puskesmas Modayag Barat.
“Anjuran pemerintah, kalau masih dalam provinsi itu bisa mudik, kalau dari luar provinsi tidak bisa. Karena yang kita jaga adalah penularan yang terbawa dari luar. Dan untuk warga Boltim yang mudik misalnya dari Manado ke Boltim, harus membawa surat keterangan rapid test. Karena penyekatan di perbatasan ini dilaksanakan selama dua minggu. Artinya warga yang masuk di Boltim harus benar-benar steril,” terang Bupati.
Sementara itu, Kapolres Boltim AKBP Irham Halid, berpesan kepada personel yang bertugas di lapangan agar melakukan tugas pengamanan ini secara humanis namun tegas.
“Mudah-mudahan semua kegiatan dalam pelaksanaan tugas ini dapat berjalan secara baik serta maksimal. Boltim sehat, Boltim aman. Kesehatan pulih, ekonomi bangkit,” pungkasnya. (*/Murianto)