ZONA TOTABUAN – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Pemkab Boltim) menggelar kegiatan rembuk stunting di Lantai III Kantor Bupati Boltim pada Selasa, 22 Maret 2022.
Adapun rembuk stunting yang dilakukan terkait tindak lanjut atas konvergensi intervensi penurunan stunting terintegrasi di Kabupaten Boltim.
Sedangkan pelaksanaan rembuk stunting di buka langsung Bupati Boltim Sam Sachrul Mamonto S.Sos M.Si.
Dalam sambutan Bupati Sam Sachrul Mamonto, bahwa stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada dibawah standar yang ditetapkan menteri bidang kesehatan.
Namun stunting dapat dicegah dengan memastikan kesehatan yang baik dan gizi yang cukup pada 1.000 hari pertama kehidupan, dan intervensi stunting membutuhkan kerja sama lintas sektor dan program mulai dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan, dan pengendalian.
Bupati juga katakan bahwa dengan terbitnya Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, serta Peraturan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Nomor 12 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia Tahun 2021-2024, menjadi pedoman kita bersama untuk mensukseskan program pemerintah.
Untuk itu, Bupati katakan pelaksanaan rembuk stunting merupakan langkah penting dan strategis bagi Pemkab Boltim dalam mencanangkan dan mendeklarasikan komitmen bersama, untuk menyepakati pelaksanaan intervensi spesifik dan intervensi sensitif. Hal ini guna pencegahan serta percepatan penurunan stunting.
“Semua pihak yang terkait dengan aksi konvergensi intervensi spesifik dan sensitif agar senantiasa berkerja dan melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab, sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing,” ujar Bupati.
Lanjut Bupati, hal ini dilakukan untuk menjawab tuntutan serta harapan masyarakat akan peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
“Bahu-membahu dalam melaksanakan setiap aksi integrasi, sehingga dapat menurunkan prevelensi stunting yang ada di Kabupaten Boltim,” ungkapnya.
Bupati juga menyampaikan dalam penyelenggaraan pemerintahan saat ini stunting merupakan aspek yang sangat penting dan harus direspon dalam setiap aktivitas pembangunan.
“Salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals, yakni tanpa kelaparan, dengan meningkatkan ketahanan pangan dan menjaga pertanian berkelanjutan, sehingga pada tahun 2030 nanti akan mengakhiri segala bentuk malnutrisi termasuk pada baduta dan balita,” jelasnya.
Sehingga, Bupati berpesan kepada kepala desa untuk merencanakan dan menganggarkan kegiatan pencegahan dan penurunan stunting dalam RKPDes dan APBDes di 81 Desa se-Boltim.
“Mari kita cegah dan turun stunting. Dengan mengatasi stunting, kita telah membangun dan ikut memperbaiki sumber daya manusi untuk kemajuan bangsa Indonesia,” pungkasnya.
Kegiatan dihadiri Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulut Tino Tandayu, Kepala Dinas Dukcapil-KB Provinsi Sulut Lynda Watania, Tenaga Ahli Kemendagri Sam Patoro Larobu, Sekretaris Daerah Kabupaten Boltim Sonny Warokah, serta Forkopimda dan pimpinan OPD di lingkungan Pemkab Boltim.
Dalam kegiatan rembuk stunting dilaksanakan juga penandatanganan untuk komitmen bersama upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Boltim, serta penyerahan bantuan kepada kelompok perempuan. (Advertorial)