ZONATOTABUAN.CO – Berbicara pertambangan emas baik itu besar maupun kecil, tentu yang terbayangkan ialah profit yang besar. Namun sayangnya bagi Pertambangan Emas Skala Kecil (PESK) yang umumnya dilakukan masyarakat, seringkali proses penambangannya tidak ramah lingkungan karena menggunakan merkuri.
Akibat penggunaan merkuri tanpa pengolahan limbah yang memadai, akhirnya memberikan dampak negatif bagi lingkungan dan masyarakat.
Menyadari dampak negatif bagi lingkungan dan masyarakat, Yayasan Emas Artisanal Indonesia (YEAI) bekerja sama dengan Artisanal Gold Council (AGC) Kanada menyerahkan fasilitas pengolahan emas tanpa merkuri kepada Koperasi Bulawan Sejahtera Mandiri. Serah-terima fasilitas itu dilakukan di Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) Tobongon, Kabupaten Boltim, Kamis (11/11/2021), oleh pihak YEAI kepada pengurus Koperasi Bulawan Sejahtera Mandiri.
Ketua Koperasi Bulawan Sejahtera Mandiri, Ganitji Mamonto, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pihak YEAI yang bekerja sama dengan Artisanal Gold Council Kanada menyerahkan fasilitas tersebut.
“Kami juga bersyukur kepada Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Boltim yang sudah memberi rekomendasi kepada kami menerima fasilitas ini,” katanya, saat memberi sambutan.
Setelah menerima bantuan fasilitas tersebut, ia mengungkapkan akan memanfaatkannya dengan baik untuk mengelola emas tanpa merkuri.
“Kami juga bertanggungjawab untuk mensosialisasikan ke semua koperasi yang ada agar tidak menggunakan merkuri dalam pengolahan emas, karena itu membahayakan kesehatan,” ungkapnya.
Country Project Manager Program Emas Rakyat Sejahtera (PERS), Agni Pratama, mengatakan keberadaan YEAI yang bekerja sama dengan Artisanal Gold Council Kanada dan didukung Pemerintah Kanada melalui Global Affair Kanada, bertujuan untuk mendukung program kerja pemerintah yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 21 Tahun 2019 mengenai pengurangan dan penghapusan penggunaan merkuri di wilayah Pertambangan Emas Skala Kecil (PESK).
“Kita masih punya waktu untuk memastikan bahwa kita punya cara dan alternatif lain dalam mendapatkan (mengolah) emas tanpa merkuri,” katanya.
Dalam aktivitasnya PERS memperkenalkan teknologi pengolahan emas tanpa merkuri dan membangun fasilitas pengolahan di Provinsi Sulawesi Utara dan Kalimantan Tengah, yang salah satunya berada di Desa Tobongon, Kecamatan Modayag, Kabupaten Boltim.
“Untuk keberlanjutan manfaat dari penggunaan fasilitas pengolahan emas tanpa merkuri ini,PERS telah mendampingi Koperasi Bulawan Sejahtera Mandiri,” ungkapnya.
“Kami harap melalui program ini bisa membantu masyarakat mendapatkan manfaat besar, baik dari sisi ekonomi maupun maupun kesehatan lingkungan,” tambahnya. (*)