ZONATOTABUAN – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) menggelar pelantikan Penjabat (Pj) Walikota Kotamobagu, bertempat di Ruang Paripurna DPRD Provinsi Sulut, Kairagi, Manado, Senin, 12 Agustus 2024.
Adapun yang dilantik dan diambil sumpah yakni Abdullah Mokoginta SH M.Si menggantikan penjabat sebelumnya Dr. Drs. Hi. Asripan Nani M.Si.
Namun ada Informasi yang menarik usai pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Pj Walikota Kotamobagu Abdullah Mokoginta.
Informasi yang dimaksud mengenai oknum yang menggunakan nama pimpinan, kemudian menelepon beberapa pejabat dilingkup Pemkot Kotamobagu.
Bahkan lebih parahnya lagi, oknum yang mengatasnamakan pimpinan menelepon pejabat tertentu dan meminta uang jutaan rupiah.
Terkait hal itu, Kadis Kominfo Kotamobagu Moh. Fahri Damopolii membantah bahwa tidak ada seperti itu. Dan, yang menelepon merupakan oknum tidak bertanggung jawab.
“Dapat kami pastikan disini bahwa oknum yang menelepon tersebut bukanlah Pak Penjabat Walikota Kotamobagu Abdullah Mokoginta,” ujarnya.
Lanjutnya, persoalan seperti begini bukanlah hal yang baru. Namun sudah beberapa kali terjadi, apalagi masa transisi pergantian kepemimpinan.
“Ini memang biasa terjadi, apalagi di masa transisi pergantian kepemimpinan. Untuk itu kami menyampaikan informasi kepada seluruh masyarakat Kotamobagu, maupun yang di luar Kota Kotamobagu agar berhati-hati dan tak merespon panggilan telepon, WhatsApp, atau pesan dari akun media sosial yang mengatasnamakan Pak Walikota Kotamobagu, dengan permintaan atau iming-iming tertentu, dan jelas oknum ini bisa dipastikan adalah penipu,” pungkasnya.
Kadis Fahri menambahkan beruntung yang diminta uang memahami penipuan seperti ini. Namun yang perlu diantisipasi ketika oknum penipuan menelepon masyarakat pada umumnya, sehingga diingatkan lagi agar berhati-hati.
“Yang kasihan, ketika masyarakat yang belum tahu kemudian diminta sejumlah uang dan langsung di transfer. Sehingga, kami (Pemkot Kotamobagu) mengingatkan berhati-hati dengan oknum yang mengatasnamakan pimpinan,” tambahnya.
Dari informasi yang ditemukan beberapa pejabat dimintai uang oleh oknum mengatasnamakan penjabat walikota. Bahkan yang diminta tidak sedikit, mencapai Rp 12 juta.
Namun beruntung, beberapa Pimpinan OPD Pemkot Kotamobagu sudah hasil dengan kasus seperti ini. Sehingga langkah oknum yang menelepon dan mengatasnamakan pimpinan dengan meminta uang, gagal dengan sendirinya.
***