ZONATOTABUAN – Pelaku dugaan penculikan anak di bawah umur yang duduk dibangku SMP di Kota Kotamobagu, bisa dikatakan masih misterius.
Karena identitas pelaku dugaan penculikan anak di bawah umur yang duduk dibangku SMP di Kota Kotamobagu, belum terungkap pihak kepolisian.
Sebagaimana disampaikan Kapolres Kotamobagu AKBP Dasveri Abdi ketika ditanyakan langkah selanjutnya dari pihak kepolisian. “Masih selidiki pelakunya,” jelas kapolres, dikonformasi melalui telepon selulernya, Selasa (23/01/2024) kemarin.
Hingga kini, tim kepolisian Polres Kotamobagu terus melakukan pengejaran pelaku dugaan penculikan anak di bawah umur yang duduk dibangku SMP di Kota Kotamobagu.
Sedangkan hasil pengembangan awal kepolisian, tim berhasil menemukan rekaman CCTV sebagai bukti untuk langkah selanjutnya.
Dari hasil rekaman CCTV terkait ciri-ciri pelaku yakni seorang laki-laki dengan menggunakan sepeda motor merek Yamaha Xeon berwarna Biru Hitam.
Kronologi dugaan penculikan anak di bawah umur yang duduk dibangku SMP di Kota Kotamobagu bermula saat korban SAHL alias Suci pulang sekolah, kemudian tiba-tiba dihampiri orang tak dikenal dan menanyakan siapa wali kelasnya.
Selanjutnya pelaku mengaku bahwa dirinya adalah seorang guru yang ditugaskan untuk mengurus vaksin.
Usai membujuk korban, pelaku mengajak korban untuk naik diatas sepeda motor milik pelaku dan langsung membawa korban.
Namun dalam perjalanan saat kendaraan berada di jalan menuju Eks Rumah Jabatan Bupati Bolaang Mongondow – Bukit Ilongkow, korban mulai merasa curiga.
Dengan kecurigaan yang begitu kuat itu, kemudian korban SAHL alias Suci lompat dari atas motor menjatuhkan diri ke jalan, yang tepatnya berada di depan rumah salah satu saksi RG alias Ati.
Kemudian, korban dengan lecet ringan langsung ditolong oleh saksi RG alias Ati warga setempat komplek Eks Rumah Jabatan Bupati Bolaang Mongondow – Bukit Ilongkow.
Saat disitulah, oknum guru sebagai pelaku dugaan penculikan anak tersebut langsung pergi meninggalkan korban dan saksi. Korban pun langsung dievakuasi oleh saksi dibawa ke dalam rumahnya untuk dilakukan perawatan dan penyelamatan. (Murianto Mokoginta)