ZONATOTABUAN.CO – Tampah adalah alat yang terbuat dari anyaman belahan batang pohon bambu yang di belah yang dibuat berbagai bentuk berdiameter antara 65-80 cm.
Alat ini biasanya digunakan untuk menampi beras yaitu membersihkan beras dari kotoran-kotoran sebelum di cuci dan dimasak dengan cara di ayak secara manual tangan, kemudian kotoran akan otomatis tersisih. Selain untuk menampi beras, bisa juga berguna untuk menaruh jajanan kue. Alat ini masih banyak digunakan oleh masyarakat karena bagus, murah dan banyak manfaatnya serta ringan bila digunakan.
Di zaman yang terbilang maju, masih ada masyarakat yang ditemui membuat tampah seperti salah satu warga Kota Kotamobagu, Kecamatan Kotamobagu Utara, Kelurahan Upai, E. Dondo atau biasa disapa Nenek Vivi.
Ia menyampaikan pembuatan tambah sejak tahun 1979, dan itu sudah turun temurun.
“Saya belajar dari kakek,” ujarnya.
Untuk bisa terus bertahan anyaman tampah ini, Nenek Vivi mengajari anak-anaknya.
“Berniat agar pembuatan tampah tetap ada dan dilestarikan hingga cucu cece, meski bertahun-tahun lamanya,” tuturnya
Ia katakan bersama anak-anak bisa membuat setiap hari sampai 30 tampah, bahkan setiap bulan sampai 100 tampah.
“Alhamdulilah langsung habis saat dijual ke Pasar 23 Maret dan Pasar Serasi,” tuturnya.
Untuk harganya bervariasi mulai dari 35 ribu sampai 50 ribu.
“Ada ukuran sedang dan besar. Tinggal tergantung pembeli inginkan yang mana,” tambahnya. (*/Murianto)