SINDONEWS.COM, NEW DELHI – India dan Pakistan, pada hari Kamis, sama-sama mengisyaratkan siaga optimal untuk perang. Kedua negara sama-sama siap menggagalkan segala jenis agresi dari satu sama lain.
Retorika perang ini muncul meski komunitas internasional sedang melakukan upaya diplomatik untuk menengahi ketegangan kedua negara bersenjata nuklir itu setelah konflik pecah pada pertengahan Februari lalu.
“Penjagaan ketat di langit untuk mendeteksi dan menggagalkan setiap tindakan agresi dari Angkatan Udara Pakistan sedang dipertahankan,” bunyi pernyataan yang dikeluarkan oleh Angkatan Udara India pada hari Kamis, yang dikutip Sputnik, Jumat (8/3/2019).
“Pakistan telah membuka wilayah udaranya hanya untuk Oman, Iran, Afghanistan, dan China. Kesebelas titik masuk/keluar yang terletak di sepanjang batas wilayah udara Indo-Pakistan masih ditutup,” lanjut Angkatan Udara India.
Beberapa saat sebelumnya, Panglima Angkatan Darat Pakistan Qamar Jawed Bajwa menyatakan keinginan dan tekad yang kuat untuk mempertahankan negaranya dari segala kesalahan atau agresi negara lain. “Pasukan militer agar tetap dalam keadaan siaga dan waspada yang berkelanjutan agar siap menghadapi respons terhadap segala ancaman,” katanya.
Sementara itu, Beijing mempertimbangkan pilihannya untuk mengambil langkah-langkah baru di Dewan Keamanan PBB untuk menyatakan Jaish-e-Mohammad yang dipimpin Masood Azhar sebagai teroris global. Pemerintah China pada hari Kamis memuji Pakistan karena menunjukkan pengekangan dan mendesak New Delhi dan Islamabad untuk memulai dialog.
“Pakistan berterima kasih kepada China atas dukungannya yang teguh. Wakil Menteri Luar Negeri Kong Xuanyou diberi pengarahan tentang upaya Pakistan untuk menyelesaikan semua masalah dengan India melalui dialog,” kata Kementerian Luar Negeri China dalam sebuah pernyataan.
“Dia menggarisbawahi bahwa Pakistan dan China adalah teman dekat dan mitra. Dia menegaskan kembali dukungan China kepada Pakistan untuk perdamaian dan stabilitas di kawasan itu. Dia juga mengakui tindakan Pakistan dalam melawan terorisme,” imbuh pernyataan tersebut. (mas)