Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini
JAKARTA – PT Freeport Indonesia (PTFI) pada tahun ini sudah menyiapkan dana atau menyetorkan dana jaminan penutupan seluruh pertambangan di Grasberg dan juga underground yang akan selesai 2041 mendatang. Nilainya tak tanggung-tanggung yakni mencapai Rp 6 triliun.
Asal tahu saja, tambang Grasberg Open Pit sudah habis dieksploitasi oleh Freeport. Kini perusahaan sudah menambang di underground mining.
Direktur Utama Freeport Indonesia Tony Wenas mengungkapkan bahwa Freeport sudah menyerahkan dokumen penutupan tambang ke Kementerian ESDM.
Kata Tony, Freeport akan menutup Grasberg, tailing, perumahan karyawan, dan underground setelah 2041. “Total biayanya untuk menutup tambang keseluruhan US$ 350 juta atau Rp 6 triliun. Itu harus disetorkan, 15 tahun sebelum selesai menambang,” ujar dia kepada KONTAN, 8 September 2020 lalu.
Dia mengatakan, pihaknya pada tahun ini sudah mulai menyetorkan dana tersebut. “Nanti penutupan tambang itu butuh waktu 10 tahun setelah tidak ditambang lagi (2041), semua ditutup, mau jadi apa nanti terserah kebijakan Pemda setempat. Kalau Eastberg sekarang sudah jadi reservoir. Di underground sekarang pekerjanya 16.000,” ujar dia.
Asal tahu saja produksi emas Freeport sepanjang semester I-2020 mencapai 340.000 ounce. Dengan penjualan emasnya mencapai 319.000 ounce sepanjang semester I-2020.
Kemudian produksi tembaga Freeport sepanjang semester I-2020 mencapai 321 juta pound. Dengan total penjualan tembaga sepanjang paruh pertama ini mencapai 299 juta pound.