ZONA TOTABUAN – Wacana pembentukan Fraksi Nasional Totabuan (NATO) harus kandas di tengah jalan.
Hal itu usai empat partai politik (Parpol) yakni PBB, Perindo, Partai Gerindra, dan PKS menarik diri dari usulan pembentukan Fraksi NATO.
Sehingga dengan menariknya empat parpol itu, maka tersisa dalam Fraksi NATO tinggal dua anggota DPRD dari Partai Demokrat dan satu PKB.
Adapun penarikan dari rencana pembentukan Fraksi NATO terungkap saat pelaksanaan rapat paripurna dalam rangka penyampaian LKPj Tahun 2021.
Sebagaimana disampaikan Anggota DPRD Boltim Reevy Lengkong dari Partai Gerindra.
“Sebetulnya Fraksi NATO ini belum ada. Baru sebatas wacana saja. Karena belum disahkan maka kami berhak untuk menarik diri dari rencana pembentukan Fraksi NATO. Ini juga sesuai perintah partai,” kata Reevy.
Dengan manriknnya Anggota DPRD Reevy Lengkong dari Fraksi NATO, maka partainya bersama PBB dan PAN akan tetap dalam Fraksi Amanat Nasional.
“Kami (Partai Gerindra) tetap bersama Fraksi Amanat Nasional,” katanya.
Tak hanya itu, Dahlan Saniman Anggota DPRD Boltim dari PBB ikut menyuarakan pengunduran diri dari rencana pembentukan Fraksi NATO.
“Langkah ini dilakukan karena atas perintah dan petunjuk pimpinan partai. Maka kami tunduk dan patuh terhadap perintah pimpinan partai,” Dahlan.
Hal itu juga ikut disuarakan Sutanti Ginoga Anggota DPRD dari PKS, bahwa dirinya mengikuti petunjuk partai soal keanggotan fraksi di DPRD Boltim.
“Tidak ada persoalan apa-apa. Ini karena perintah partai sehingga kami menarik diri dari (pembentukan) Fraksi NATO,” kata Sutanti.
Sementara itu, Sekretaris DPRD Afandi Abdul, menjelaskan Fraksi NATO di DPRD Boltim baru sebatas usulan.
Sedangkan surat masuk tentang usulan pembentukan Fraksi NATO dibacakan saat paripurna beberapa waktu lalu.
“Jadi (Fraksi NATO) ini baru sebatas usulan, dan sampai hari ini belum ada SK. Sedangkan dengan kejadian ini, maka tiga Parpol yakni Gerindra, PBB dan Perindo masih tetap dengan fraksi sebelumnya. Hanya PKS yang pindah ke Fraksi Restorasi,” pungkasnya.***