KOTAMOBAGU – Tim Postmortem DVI Polda Sulut akhirnya berhasil mengidentifikasi kedua jenazah yang memiliki luka serius di bagian kepala.
Kedua jenazah tersebut merupakan korban ambruknya PETI Bakan, pada Selasa (26/2) lalu. Kemudian berhasil dievaluasi oleh tim pada Rabu (27/2).
Katim Postmortem DVI Polda Sulut dr Paula Lihawa MForSc mengatakan, jenazah pertama yang berhasil diidentifikasi Julfikran Matahinda (16) warga Desa Mataindo, Kabupaten Bolsel. “Jenazah pertama berhasil teridentifikasi pada Rabu (27/2) kemarin, dengan ciri-ciri pengenalnya yang disampaikan oleh keluarganya. Dan jemazah sudah dibawa keluarganya pada malam hari untuk di makamkan,” ujarnya.
Sementara korban kedua, Lihawa sampaikan, baru bisa teridentifikasi pada Kamis (28/2) hari ini, sekitar pukul 13.00 wita, dengan nama jenazah Abdul Piter Lareme (44) warga Desa Bilalang III, Kabupaten Bolmong. Adapun, jenazah ciri-ciri di antaranya memiliki tato di dada kiri dan paha kanan. “Luka jenazah baik pertama maupun kedua yang paling parah dibagian wajah, sehingga butuh kroscek data untuk memastikan pemilik kedua jenazah tersebut,” ungkapnya.
Lihawa sampaikan, jenazah terkahir bisa dikenali setelah istri dan keluarga menyampaikan ciri-ciri fisiknya. Kemudian tim melakukan kroscek lagi, melalui pengenalan keluarga dengan melihat langsung jenazah trrdebut. ketika sudah yakin maka jenazah diberikan kepada keluarganya.
“Kami tidak sembarang menyerahkan begitu saja jenazah yang ditangani tim postmortem. Ketika ada yang cocok dari keterangan keluarga dengan fisik jenazah dan datanya valid, maka bisa menyerahkan jenazah kepada keluarga. Jika keluarga sedikit saja ada keraguan otomatis tidak bisa membawa pulang begitu saja jenazah tersebut,” tambahnya. (Mg_1)