Pembunuhan Anak Boltim
Foto yang digunakan dalam video lagu untuk korban TAM alias Zha.

ZONATOTABUAN – Keluarga dan masyarakat pada umumnya masih merasakan kepedihan yang mendalam atas berpulangnya TAM alias Zha yang berumur 8 tahun, warga di wilayah Kecamatan Tutuyan, Kabupaten Boltim.

Zha yang meninggal dengan cara tragis yang dibunuh oleh ibu beranak satu Anita Mamonto alias Aning (20 Tahun), mendapatkan simpati dari berbagai penjuru.

Bahkan doa ikut dipanjatkan agar korban mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan. Serta penguatan kepada orang tua korban pun ikut disampaikan, sebagai penguat dalam menghadapi peristiwa tersebut.

Namun momen kepedihan ini, masih ada juga orang yang memanfaatkan untuk mencari perhatian namun tidak sebagaimana yang diharapkan.

Seperti lagu yang diciptakan untuk korban dengan penyanyi Matahari dan di syair oleh Masdar Paputungan. Nukan mendapatkan simpati namun kecaman dari masyarakat.

Lagu Zha yang beredar luas dan menjadi viral di media sosial, diminta untuk dimusnahkan atau dihapus kembali dan tidak disebarluaskan.

Sebagaimana disampaikan Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Sam Sachrul Mamonto agar segera manrik dan menghapus lagi tersebut.

“Kepada siapapun yang menciptakan lagu ini agar segerah di tarik dan di hapus (musnahkan) lagu ini mengandung unsur kekerasan (sadis) dalam liriknya dan tidak pantas dinyanyikan anak sekecil itu,” ujarnya melalui akun Facebook Sam Sachrul Mamonto New.

Tak hanya itu, Bupati juga lirik yang disampaikan melalui lagu tersebut, tidak sepantasnya.

“Lagu ini bisa membangkitkan kesedihan mendalam, kekecewaan dan juga membangkitkan dendam bahkan kemurkaan, ada rambu rambu saat kita melakukan apapun, termasuk menulis lagu. Pengunaan bahasa yang tidak di perbolehkan adalah menyangkut pornografi dan kekerasan sara dan lainya,” jelasnya.

Dengan unsur tersebut, maka bisa dikatakan menyalahi aturan dan dikenai sanksi pidana.

“Saya mendengar lagu ini sepintas dan sudah memenuhi unsur pidana apabila ada pihak pihak lain yang mempersoalkan. Apalagi lagu ini di ciptakan tanpa izin, baik dalam menciptaan lirik maupun pemuatan foto sebagai latar. Skali lagi segerah di hapus agar tidak dibagikan,” pungkasnya.

Bupati pun berharap kepada masyarakat agar ikut mendoakan korban. “Lebih baik apabila kita kirimkan Alfateha,” tambahnya.

Postingan bupati itupun ikut direspon para warganet terkait beredarnya video lagu zha yang dinyanyikan Matahari dengan penyair Masdar Paputungan.

“Stuju pak bupati… seindonesia da berduka kng drg pg bakuriki akg bkg lagu…mangaji Jo kek kirim Alfateha..masa pigi bkg lagu…,” kata akun Facebook Kusuma Ningrum dalam komentarnya.

“Betul sekali pak Bupati 🙏🙏 Penggunaan kata yg tidak tepat dan tidak lazim🙏 Seharusnya tidak boleh menciptakan lagu tanpak seijin orangtua korban karna lirik lagu yg didalam mengandung kekerasan,tidak baik untuk didengar,akibatnya akan menimbulkan trauma yg sangat mendalam bagi kedua orangtua dan keluarga Almarhuma🙏😥😥,” tutur akun Facebook Momy Mamonto.

“Pak izin’ bantuh laporkan ini video biar dapa take down masalanya ada pake ade pe foto depe lirik mangada kasitu deng nda ada izin dari pihak keluarga,” ujar akun Facebook Bobby Wahyudi Latando.

Hingga komentar warganet lainnya agar bersatu melaporkan video lagu yang diperuntukkan ke korban biar di take down oleh Facebook. (Murianto Mokoginta)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini