JAKARTA – Sekitar 30% investor di pasar modal Indonesia kini anak-anak muda di bawah 30 tahun. Literasi keuangan semakin luas menjangkau anak-anak muda. Mulai banyak anak muda termasuk generasi milenial, yang mengerti pilihan investasi. Mereka berinvestasi di pasar keuangan, antara lain menempatkan dana di pasar saham.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI) akhir 2017 lalu, sekitar 30,3% investor di pasar modal adalah anak-anak muda, yang berusia di bawah 30 tahun. Sementara yang berusia 31-40 tahun sekitar 25,05% dari total investor. Sisanya, investor berusia 41-50 tahun (22,57 persen), 51-60 tahun (14,45%), dan di atas 60 tahun (8%).

Agar anak-anak muda lebih gampang menjangkau harga saham yang ada di BEI, ada wacana dari manajemen bursa, seperti disampaikan Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi, untuk mengurangi jumlah saham per lot. Sehingga, pemilik dana kecil dan anak-anak muda yang dananya masih terbatas bisa menjadi investor pasar modal.

BEI telah menjalankan kampanye Yuk Nabung Saham untuk mengajak masyarakat berinvestasi di pasar modal secara berkala. Kampanye Yuk Nabung Saham dijalankan melalui berbagai media untuk membangun awareness masyarakat.

Salah satu segmen yang disasar oleh BEI adalah masyarakat berusia muda yang didalamnya termasuk kaum millennials. Kampanye Yuk Nabung Saham yang dijalankan di berbagai media menggunakan bahasa sederhana yang mudah dipahami dan menarik sehingga menimbulkan keingintahuan masyarakat.

Untuk mendekatkan pasar modal kepada masyarakat, BEI telah melakukan berbagai upaya, antara lain pertama, menjangkau masyarakat dengan mendekatkan akses informasi melalui Kantor Perwakilan dan Galeri Investasi BEI di seluruh Indonesia.

Kedua, Melalui kampanye Yuk Nabung Saham yang dijalankan melalui media above the line seperti advertising di berbagai media dan kegiatan below the line yang bersentuhan langsung dengan masyarakat seperti pameran dan kegiatan edukasi. BEI terus mendekatkan investasi saham kepada masyarakat yang berasal dari berbagai latar belakang.

Ketiga, penyebaran informasi melalui media sosial BEI seperti Instagram, Facebook dan Twitter menjadi salah satu strategi BEI untuk menyebarkan informasi sederhana melalui unggahan konten-konten pengenalan tentang Pasar Modal, Perusahaan Tercatat, perusahaan sekuritas dan informasi lainnya yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Melalui berbagai informasi sederhana tentang investasi di pasar modal yang dikemas secara menarik, kaum muda akan lebih tertarik untuk mengenal lebih jauh tentang investasi di pasar modal.

Fasilitas online trading system yang disediakan oleh perusahaan sekuritas juga sangat mempermudah akses masyarakat untuk bertransaksi yang dapat dilakukan dari berbagai daerah di seluruh Indonesia melalui sambungan internet.

Sebaran investor di Indonesia tahun 2018 terus mengalami pemerataan dengan meningkatnya persentase jumlah investor di luar Pulau Jawa yang sebelumnya sebesar 81% pada akhir 2015 menjadi 75% per Juni 2018. Serta terjadi peningkatan komposisi investor yang terdapat di luar Pulau Jawa dari sebelumnya 19% pada tahun 2015 menjadi 25% per Juni 2018.

Selain itu komposisi kepemilikan investor lokal juga terus mengalami peningkatan dan mencapai 52,21% pada bulan Mei 2018. (TIM BEI)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini